Saya teringat pernah suatu hari saat berada di titik nadir kehidupan menorehkan beberapa puisi. Berbagai buku di rak dan lemari kembali saya buka untuk menemukan puisi tersebut. Dan, Alhamdulillah bisa ketemu. Judul pertama "KATANYA". Kedua "MENATAP WAJAHMU".
(1). KATANYA
Katanya.....
Hidup ini indah
Indahnya bak hamparan permadani
Begitu harum menyengat hidung
Begitu halus tuk dilangkahi kaki
Begitu mempesona warna bila dipandang mata.
Katanya.....
Hidup ini hanya sebentar
Bak musafir minum dipadang pasir lalu pergi
Hamparan masalah tuk diatasi
Hamparan ibadah tuk dijalani
Hamparan syariat tuk ditekuni
Hamparan hakikat tuk dimasuki
Dan......
Hamparan ma'rifat tuk bertemu Ilahi Rabbi.
Ditulis pada 1 APRIL 2006.
(2). MENATAP WAJAHMU
Dari jauh.....
Kuingin memelukmu
Kuingin menciumu
Kuingin mendekapmu
Tuk bercinta dengan mesra
Kuberlari, berlari, berlari dan berlari
Tapi.....
Jalan ini penuh duri
Tajam, tajam dan tajam
Tapi.....
Jalan ini penuh lubang
Kujatuh, jatuh dan jatuh
Tapi.....
Jalan ini sangat licin
Kuterpeleset, terpeleset dan terpeleset
Aku coba tuk tegak berdiri
Demi menatap wajahmu Ya Rabbi
Walau aku tak bisa seperti sufi
Tapi.....
Aku akan terus, terus dan terus
Mencobanya.
Ditulis pada 1 APRIL 2006.
Demikianlah beberapa puisi yang pernah aku tulis.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Sugiyantoro, S.Ag.
(Kepala Bagian Pengelolaan Media Sosial pada Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran).