Oleh : Sugiyantoro,S.Ag.
(Kepala Bagian Pengelolaan Media Sosial Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran).
Pengantar Umum
KALAU 5 Karakter Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran itu operandinya melalui ideologi, kayakinan, pemikiran, prinsip. Karena keyakinan, kebersamaan, kejujuran, keterbukaan dan loyalitas adalah seperangkat sistem nilai atau etiket dalam berorganisasi. Secara makro dalam menjalani laku kehidupan maya pada ini. Karenanya, kerangka kerja dan operandinya ada pada wilayah strategis berupa ketetapan, sikap dan keteguhan hati. Sedangkan 4 Tertib Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran merupakan kerangka kerja taktis karena terlihat nyata dan nyata juga adanya.
Tulisan ini merupakan kupasan atas pemaknaan 4 Tertib Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran yakni Tertib Personalia. Dan, penulis tak akan banyak mengambil berbagai teori terkait tertib personalia sebagai rujukan. Titik tekan tulisan lebih pada pengamatan dan pengalaman saja sebagai pondasinya.
Soal Tertib Personalia
Hal ihwal tertib, ketertiban menjadi satu term menarik tak berkesudahan sepanjang sejarah peradaban manusia. Pasalnya, Allah Ta'ala saja mengatur alam semesta seisinya dengan penuh ketertiban. Tanpa ketertiban yang terjadi adalah berbenturan atau chaos, rusuh, keonaran, keseimpangsiuran. Bayangkan saja andai Allah Ta'ala tak mengatur tata suraya dengan tertib, satu planet dengan lainnya benturan sehingga hilang keseimbangan alam semesta ini.
Hal diatas adalah contoh saja betapa pentingnya ketertiban dihadirkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Penulis teringat ceramah dai sejuta umat KH.Zainuddin MZ. Beliau menyampaikan penyakit manusia dalam kontek sosial itu ada kutil (kurang teliti), kurap (kurang rapi) dan kudis (kurang disiplin). Tiga penyakit diatas jadi problem kita bersama sebagai komunitas bangsa, negara dan masyarakat.
Tertib menurut KBBI samalah dengan teratur, terukur, menurut, sopan, rapi, beretika dan sebagainya. Sedangkan personalia itu serangkaian aktivitas mengelola sumber daya manusia untuk mengorganisir berbagai aktivitas dibidang administrasi. Jadi penulis memberikan arti tertib personalia sebagai keteraturan aktivitas pengorganisiran sumber daya manusia dalam segala bidangnya demi mencapai tujuan bersama. Personalia Lembaga.
Dengan program besar litigasi dan non litigasi serta posisi dan peran lembaga sebagai pelaksana UU No.16/2011 tentang bantuan hukum gratis dan cuma-cuma bagi orang miskin, kelompok orang miskin dan tidak mampu tidak boleh tidak dibutuhkan personalia yang qualifaid. Terlebih seiring dengan perkembangan jaman yang serba digital. Lini depan (lini pertama) lembaga adalah para advokat, lawyer, pengacara dengan strata pendidikan SI, S2 dan S3.
Mereka terikat dengan kode etik profesi advokat dan aturan-aturan berlembaga sebagai tempat berkarier juga mengabdi. Lini belakang (lini kedua) adalah para staf, karyawan dan paralegal dengan tugas menyiapkan segala bentuk administrasi, kontrak, perjanjian yang dibutuhkan lembaga dan para advokat lembaga. Semua personalia lembaga berkewajiban mematuhi aturan lembaga. Ada tata tertib pemakaian atribut, seragam identitas lembaga dengan segala simbolnya.
Ada daftar absensi manual dan digital serta keharusan melampirkan surat keterangan sakit dari dokter atau puskesmas bagi yang absen karena sakit. Semua insan lembaga harus tampil prima, ramah, sopan dalam menjalankan tugas lembaga. Sebagai organisasi atau lembaga yang memberikan pelayanan jasa hukum, kemampuan dan penampilan menjadi hal utama. Ajining diri soko lathi, ajining rogo soko busono menjadi referensi dalam menjalankan aktivitas lembaga di bidang jasa pelayanan hukum.
Penutup
Tertib personalia menyumbang pencapaian akresitasi A untuk yang ke empat periodenya. Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran sering menyampaikan agar personalia lembaga tertib, rapi dan teratur dalam menjalankan aktivitas lembaganya. Tak luput pemakaian seragam lembaga menjadi perhatiannya. Semua personalia lembaga harus bangga dan menonjolkan identitas lembaga kepada publik.
Semoga bermanfaat.
